A.
Arsitektur
Jaringan GSM
Global
system for mobile communication (GSM) merupakan
standar yang diterima secara global untuk komunikasi seluler digital. Sebagian
jaringan GSM beroperasi pada band 900
MHz atau 1800 MHz. Pada band 900 MHz,
untuk uplink band frekuensi
dialokasikan (890 ā 915) MHz dan untuk downlink
band frekuensi dialokasikan (935 ā 960) MHz. Bandwith 25 MHz yang dibagi ā bagikan ke dalam 124 kanal frekuensi
pembawa dan masing ā masing dialokasikan 200 kHz tiap bagian. Time Division Multiplexing (TDM)
digunakan untuk mengalokasikan delapan kanal suara menjadi kanal radio
frekuensi dan membagi waktu yang dalam periode waktu tertentu akan menjadi TDMA frame.
Di Indonesia terdapat berapa operator
besar yang menggunakan frekuensi sebagai berikut :
1. Indosat : 890 ā 900 Mhz (10 Mhz)
2. Telkomsel : 900 ā 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
3. Excelcomindo : 907,5 ā 915 Mhz (7,5 Mhz)
Jaringan GSM dibagi menjadi tiga
sistem utama diantaranya System Switching
(SS), Base Station System (BSS) dan Operation and Support System (OSS). Ketiga
sistem utama tersebut semunya harus berfungsi normal, jika salah satu tidak
berfungsi maka jaringan GSM dapat terganggu dan bahkan tidak dapat berfungsi. Elemen
dasar jaringan GSM ditunjukkan pada Gambar 2.1.Gambar 2.1 merupakan gambaran
arsitektur jaringan GSM yang digunakan saat ini. Berikutarsitektur jaringan GSM:
Sebuah jaringan GSM dibangun dari
beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM
dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
1. Mobile Station (MS).
MS merupakan perangkat
yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi
bergerak. MS dilengkapi dengan sebuah smartcard
yang dikenal dengan SIM (Subscriber
Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.
2. Base Station Subsystem (BSS).
BSS sebagai pengirim
dan penerima sinyal radio dari dan ke pelanggan. Pada umumnya setiap BSS
terdiri atas beberapa Base Transceiver
Station, dengan masing-masing BTS mempunyai area yang berbeda. Namun
demikian selalu ada area yang over
lapping, sehingga kontinuitas komunikasi Out Station dengan infrastruktur seluler tetap terjaga.
3. Network Sub-system (NSS).
Menjamin transmisi suara
atau data dengan kualitas hubungan radio adalah fungsi dari jaringan mobile seluler. Mobile GSM dapat
menjelajah ditingkat nasional maupun internasional, yang membutuhkan
registrasi, keaslian, call routing
dan adanya fungsi location updating
dan di standarisasi dalam jaringan GSM. Dalam kenyataannya daerah geografis ini
dicakup oleh jaringan dibagi menjadi sel-sel yang mengharuskan implementasi
mekanisme hand over. Fungsi-fungsi
ini dilakukan oleh Network Subsystem,
terutama menggunakan Mobile Application
Part (MAP) yang dibangun di atas protokol Signalling System.
Pada proyek akhir ini, jaringan GSM
digunakan sebagai sarana komunikasi antara telepon genggam dengan modul GSM
yang terpasang pada kendaraan. Telepon genggam akan mengirimkan sebuah pesan singkat
atau SMS kepada modul GSM.
Comments
Post a Comment