Keagungan Makna Bismillah Hirrahman Nirrahim
Setiap Muslim pasti pernah membaca bismillah atau bismillahirrahmanirrahim. Selain menjadi bacaan rutin atau harian, bismillah juga merupakan bacaan mulia yang didesain Allah SWT sebagai bacaan pembuka semua surat dalam Alquran kecuali surat at-Taubah atau al-Bar’ah. Membaca bismillah memang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika kita hendak memulai aktivitas yang baik. Sabda Nabi, “Segala sesuatu (aktivitas yang baik) yang tidak dimulai dengan bismillah, akan terputus (nilai keberkahannya)“. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dengan kata lain, kunci kebaikan dan pangkal keberkahan dalam meraih cita-cita mulia adalah membaca bismillah. Bismillah bukan sekadar bacaan pembuka, tetapi merupakan zikir hati yang dapat memancarkan cahaya keagungan Sang Pencipta.
Menurut Bediuzzaman Said Nursi dalam karya monumentalnya, Rasail an-Nur, bismillah itu bacaan yang supermulia sehingga Allah SWT memilihnya sebagai bacaan pembuka bagi Kitab Suci-Nya, Alquran. Menurutnya, bismillah memiliki tiga keagungan yang indah dan perlu dimaknai oleh setiap Muslim.
Pertama, keagungan uluhiyyah (ketuhanan). Semua makhluk bersandar, bergantung, dan memerlukan pertolongan-Nya. Menyebut “Dengan nama Allah yang Mahapengasih Mahapenyayang” berarti meyakini sepenuh hati, Allah SWT adalah sumber kehidupan, poros kebajikan, tujuan pengabdian, dan muara segala nilai keberkahan.
Bismillah memberikan motivasi dan spirit ketuhanan untuk ‘menghadirkan’ dan ‘mengikutsertakan’ Tuhan dalam kehidupan kita. Bismillah adalah gerbang menuju keikhlasan dan harapan mulia, yaitu meraih mardhatillah (ridha Allah).
Membiasakan membaca bismillah sama dengan belajar untuk tidak melupakan Allah. Sebab lupa kepada Allah merupakan penyakit hati yang dapat menyebabkan kefasikan dan hilangnya keberkahan hidup ini.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Hasyr [59]: 19).
Kedua, keagungan rahmaniyyah (kasih). Melafalkan bismillah merupakan doa bagi Muslim untuk memperoleh kasih-Nya yang tak terbatas. Bismillah menjadi pintu tercurahnya rahmat Allah dalam menggapai kebahagiaan hidup ini.
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka Aku akan tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS Al-A’raf [7]: 156).
Ketiga, keagungan rahimiyyah (kasih sayang). Jika kasih Allah diberikan kepada semua makhluk-Nya, kasih sayang-Nya hanya diberikan kepada Muslim, terutama di akhirat kelak.
Bismillah menumbuhkan keyakinan kasih sayang Allah itu mengatasi segalanya, sehingga hanya Allah-lah yang akan memberi ampunan dan pertolongan pada hari perhitungan (yaumul hisab) nanti.
Dengan bismillah, Muslim diingatkan agar selalu beristighfar kepada-Nya karena Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang.
Keagungan bismillah tidak hanya karena ia merupakan salah satu ayat dari surat Alfatihah, tapi juga induk Alquran itu sendiri.
Dari Abu Hurairah ra Nabi Muhammad saw bersabda: “Jika kamu membaca Alhamdulillah, maka bacalah Bismillahirrahmanirrrahim, karena ia adalah ummul Quran (induk Alquran) dan Assab’ul matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang atau Alfatihah), sedangkan bismillah itu termasuk salah satu ayatnya.” (HR Addaruqutni).
Bismillah termasuk etika (adab) spiritual untuk ‘menyapa’ dan mengakrabkan diri dengan Allah SWT.
Keagungan bismillah juga tercermin dari esensi al-Asma’ al-Husna (ar-Rahman ar-Rahim) yang terkandung di dalamnya. Bahkan dua nama dan sifat utama Allah ini sesungguhnya merupakan intisari dari al-Qur’an.
Dalam buku Kanzul ‘Ummal fi Sunan al-Aqwal wal Af’al karya ‘Ala’uddin al-Muttaqi dinyatakan “Semua kitab suci yang pernah diturunkan oleh Allah itu (esensinya) ada dalam Alquran.
Semua yang ada dalam Alquran itu ada dalam surat al-Fatihah. Sedangkan semua yang ada dalam al-Fatihah itu ada dalam bismillah.”
Oleh karena itu, kita harus selalu membaca bismillah dalam memulai segala sesuatu yang positif agar aktivitas kita bernilai ibadah dan mendapatkan berkah.
Kita pun harus yakin aktivitas yang
didahului dengan bismillah dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan;
sebaliknya bismillah dapat menjauhkan kita dari kesia-siaan dan boleh jadi kemaksiatan.
MATERI 9
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI DALAM ISLAM
Surat Al-Ĥadīd ayat 11 dan 25
Indonesian
Siapakah
yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh
pahala yang banyak.
Indonesian
Sesungguhnya Kami
telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah
Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka
mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Tafsir
Ayat 11
Ajakan kepada kaum muslimin untuk bersikap dermawan
dan berinfak di jalan Allah untuk meninggikan Islam dan agar kaum muslimin
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan bahwa segala sesuatu pada
hakikatnya milik Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maka jangan merasa berat
menginfakkan hartanya di jalan Allah.
Ayat 25
Pengutusan
para rasul dan penjelasan tentang maksud dari diutusnya mereka yaitu
menyampaikan petunjuk, kabar gembira dan peringatan, serta penjelasan bahwa
besi adalah karunia Allah yang merupakan pokok kekuatan untuk membela agama
Allah dan memenuhi kebutuhan hidup.
Memang
menakjubkan, tampaknya, dalam pelajaran teologi, nama salah satu elemen kimia
dalam jadual periodik, yaitu besi (Fe = ferrum) bisa menjadi salah satu judul
surat dalam kitab suci agama. Dan hal ini diperdebatkan sebagai salah satu hal
yang dianggap sebagai salah satu kelemahan Al-Qur’an. Tetapi itulah Al-Qur’an,
dan apakah ini akan menjadi salah satu kelemahan, atau malah salah satu pesona
yang tak terbantahkan dari Al-Qur’an? Sehingga pertanyaan bagi orang awam
tentunya, karakter apa yang menarik pada surat ini? Lalu, mengapa besi
dijadikan salah satu nama surat dalam Al-Qur’an? Bukankah emas, misalnya,
adalah logam mulia yang lebih berharga?
Surat
ini turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam
di Madinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup banyak ayat yang
memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi kepentingan umum. Nama surat
terambil dari kalimat wa anzalnal-hadida, ayat 25. Ayat seperti ini, menurut
pandangan Malik Ben Nabi, laksana “kilauan anak panah” yang menarik perhatian
bagi kaum berakal; yang diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang
menyangkut ketuhanan.
Sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya
mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” Qur’an surah Al-Hadiid 57 : 25
Karakter
pertama, yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan
wa ansalnal-hadida dengan “Kami ciptakan besi”, padahal secara intrinksik
seharusnya. “Kami turunkan besi”, sebagaimana terjemahan “Kami turunkan bersama
mereka Al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)”.
Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi
diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?
Namun
seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan
seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa
“memang besi diturunkan dari langit”. Sains memberikan informasi kepada kita
bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Energi
sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Perkiraan
paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari
kita, dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh
lebih besar daripada matahari, dengan suhu ratusan juta derajat Celsius.
Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya menyebar di
angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai
tertarik oleh gravitasi bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang
lalu.
Karakter kedua, ketika menjelaskan
besi “memberikan kekuatan yang hebat” barangkali pembaca membayangkan senjata
pemusnah sekelas ICBM, Intercontinental Ballistic Missile (peluru kendali
antarbenua) atau senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan
hanya itu. Nikmat yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada umat manusia
adalah “desain bumi”. Bumi dan isinya dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang
membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan elektromagnetik berenergi
tinggi. Perisai dengan “kekuatan hebat” ini tidak dimiliki oleh planet-planet
lain.
Sabuk
radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan elektron,
mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen. Sabuk
ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang
terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan dahsyat ini
bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi,
dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga
didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana
sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar,
yaitu terdiri dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar,
yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi
yang lebih lemah.
Barangkali
kita sekarang paham mengapa besi menempati salah satu judul surat di dalam
Al-Qur’an. Inti besi dan nikel “melindungi makhluk bumi” berupa perisai
elektromagnetik dengan “kekuatan yang hebat”. Namun yang terpenting, Al-Qur’an
ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa besi tidak dapat diproduksi di bumi.
Oleh karena itu, ia langsung diturunkan dari langit untuk dimanfaatkan oleh
manusia sesuai dengan ayat 25.
Harap
pembaca juga memperhatikan kodetifikasi di alam raya, solar flares terjadi 11
tahun sekali. Metonic cycle 19 tahun sekali, komet Halley rata-rata 76 tahun
sekali mendekati bumi, penyesuaian Kalender Lunar mengikuti siklus 11 tahun dan
19 tahun.
Elemen Berat Besi (Isotop Fe-57)
Karakter
ketiga, berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik. Kita tidak
mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa “membedah” elemen kimia besi berikut
karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid. Tanpa mengenal
sifat¬sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui “keindahan” Surat Besi ini,
yang diletakkan pada nomor 57.
KONSEP ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN
SENI (IPTEK)
§ Ilmu
adlah pengetahauan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, dan
diinterpretasi, menghasilkan kebenarannya objektif dan sudah di uji
kebenarannya, dapat diuji ulang secara ilmiah.
§ Ilmu
dalam bahasa Arab merupakan kata kerja dari A’lima yang berarti juga tahu atau
mengetahui dan dimaknai sebagai usaha untuk mempelajari sesuatu.
§ Didalam
Al-Quran terdapat kata-kata ilmu dalam berbagai bentuk, sebanyak 854 kali.
Dengan demikian mengisyaratkan pentingnya ilmu. Umat islam tidak dapat
dipisahkan dari ilmu.
§ Teknologi
adalah salah satu budaya sebagai hasil praktis dari ilmu pengetahuan. Dampak
dari IPTEK dapat positif dan negative.
§ Seni
atau art berasal dari bahasa Latin yang berarti kemahiran. Seni merupakan hasil
ekspresi jiwa yang berkembang, sehingga mampu menciptakan suatu karya yang
indah dan menyenangkan.
Ilmu
dari sisi Allah SWT
Jalur non
formal
Melalui wahyu
QS 3:38
Kepada para Rasul
QS 42:53
Ayat Qauliyyah
QS 55:1-2 96:1
Fungsi sebagi Pedoman hidup
QS 3:19, 85
Kebenarannya Mutlak
QS 2:147 41:53
|
Keduannya
untuk manusia agar beribadah kepada Allah SWT
QS
51:56
|
Jalur Non
Formal
Melalui pemikiran
QS 90:5
Langsung pada manusia
QS 2:31 55:4
Ayat kauniyah
QS 3:190
Fungsi sebagai sarana Hidup
QS 11:61
Kebenarannya relative dan
akumulatif
QS 10:36
|
Al-Quran
dan Iptek
§ Kesesuaian
Al-quran dan Iptek yang telah teruji kebenarannya
§ Sumber-sumber
ilmu pengetahuan
1. Al-Quran
dan As-Sunnah
2. Alam
semesta
3. Diri
sendiri
4. Sejarah
§ Ilmu
yang wajib dipelajari
1. Farshu
ain : wajib dipelajari tanpa kecuali
Contoh : kita sebagai mahasiswa yang
sudah digolongkan dalam jurusan-jurusan tertentu harus mempelajari ilmu
tersebut
2. Faedhu
kifayyah : bagi sebagian muslimin
Contoh : kita harus tahu ilmu lain selain dari
golongan ilmu kita
Arah
pengembangan Ilmu
1.
Untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT
2.
Tidak menimbulkan
kerusakan
3.
Tidak ada pemisahan
antara ilmu dengan agama
Tanda-tanda
Ilmuan Muslim
1.
Bersungsuh-sunguh belajar
2.
berpihak kepada kebenaran
3.
kritis dalam belajar
4.
menyampaikan ilmu
5.
sangat takut kepada Allah
SwT
6.
bangun di waktu malam
MATERI 10
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Surat Al-'Anbyā' ayat 106-107
Indonesian
Sesungguhnya (apa
yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah).
Indonesian
Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
Tafsir
Ayat 106
Allah SWT menerangkan bahwa segala
kisah yang diterangkan dalam surat ini, adalah pelajaran dan peringatan yang
disampaikan sejak permulaan sampai akhir surat ini, cukup menjadi pelajaran dan
cukup banyak hikmah yang terkandung di dalamnya, sebagai bekal dan bahan bagi
orang-orang yang ingin mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat
nanti. Bahkan ayat-ayat dalam surat ini merupakan peringatan dan ancaman yang
keras dari Allah kepada orang-orang yang mengingkari seruan para Rasul, mereka
akan ditimpa oleh malapetaka yang besar, sebagaimana telah ditimpakan kepada
umat-umat dahulu.
Karena itu wajiblah kaum Muslimin mengambil pelajaran dan mengamalkan ayat-ayat tersebut agar tidak dikenai ancaman Allah yang berupa azab dan malapetaka yang tidak terperikan kedahsyatannya.
Karena itu wajiblah kaum Muslimin mengambil pelajaran dan mengamalkan ayat-ayat tersebut agar tidak dikenai ancaman Allah yang berupa azab dan malapetaka yang tidak terperikan kedahsyatannya.
Ayat 107
Tujuan Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad yang membawa agama-Nya itu, tidak lain hanyalah agar mereka berbahagia
di dunia dan di akhirat.
Orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk agama itu akan memperoleh rahmat dan Allah berupa rezeki dan karunia di dunia dan di akhirat nanti mereka akan memperoleh rahmat berupa surga yang disediakan Allah bagi mereka. Sedang orang-orang yang tidak beriman akan memperoleh rahmat pula, karena dengan cara yang tidak langsung mereka mengikuti sebagian ajaran-ajaran agama itu, sehingga mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia.
Jika dilihat sejarah manusia dan kemanusiaan, maka agama Islam adalah agama yang berusaha sekuat tenaga menghapuskan perbudakan dan penindasan oleh manusia terhadap manusia yang lain. Seandainya dibuka pintu perbudakan hanyalah sekadar untuk mengimbangi perbuatan orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin itu. Sedangkan jalan-jalan untuk menghapuskan perbudakan dibuat sebanyak-banyaknya. Demikian pula prinsip-prinsip musyawarah yang ditetapkan agama Islam lebih tinggi nilainya dari prinsip-prinsip demokrasi yang selalu diagung-agungkan. Perbaikan perbaikan tentang kedudukan wanita yang waktu itu hampir sama dengan binatang, dan pengakuan terhadap kedudukan anak yatim, perhatian terhadap fakir dan miskin, permtah melakukan jihad untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan, semuanya diajarkan oleh Alquran dan Hadis, kemudian dijadikan sebagai dasar perjuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan demikian seluruh umat manusia memperoleh rahmat, baik yang langsung atau tidak langsung dari agama yang dibawa Muhammad. Tetapi kebanyakan manusia masih mengingkari padahal rahmat yang mereka peroleh itu adalah rahmat dan nikmat Allah
Orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk agama itu akan memperoleh rahmat dan Allah berupa rezeki dan karunia di dunia dan di akhirat nanti mereka akan memperoleh rahmat berupa surga yang disediakan Allah bagi mereka. Sedang orang-orang yang tidak beriman akan memperoleh rahmat pula, karena dengan cara yang tidak langsung mereka mengikuti sebagian ajaran-ajaran agama itu, sehingga mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia.
Jika dilihat sejarah manusia dan kemanusiaan, maka agama Islam adalah agama yang berusaha sekuat tenaga menghapuskan perbudakan dan penindasan oleh manusia terhadap manusia yang lain. Seandainya dibuka pintu perbudakan hanyalah sekadar untuk mengimbangi perbuatan orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin itu. Sedangkan jalan-jalan untuk menghapuskan perbudakan dibuat sebanyak-banyaknya. Demikian pula prinsip-prinsip musyawarah yang ditetapkan agama Islam lebih tinggi nilainya dari prinsip-prinsip demokrasi yang selalu diagung-agungkan. Perbaikan perbaikan tentang kedudukan wanita yang waktu itu hampir sama dengan binatang, dan pengakuan terhadap kedudukan anak yatim, perhatian terhadap fakir dan miskin, permtah melakukan jihad untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan, semuanya diajarkan oleh Alquran dan Hadis, kemudian dijadikan sebagai dasar perjuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dengan demikian seluruh umat manusia memperoleh rahmat, baik yang langsung atau tidak langsung dari agama yang dibawa Muhammad. Tetapi kebanyakan manusia masih mengingkari padahal rahmat yang mereka peroleh itu adalah rahmat dan nikmat Allah
Surat Hūd ayat 61
Indonesian
Dan kepada Tsamud
(Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya)".
Tafsir
Kisah Nabi Saleh ‘alaihis salam
bersama kaumnya, dan bagaimana kaumnya menyelisihi perintah Beliau, serta
kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam membinasakan orang-orang yang zalim
Setelah Nabi Nuh dan Nabi Hud,
Shaleh as diutus oleh Allah sebagai nabi. Sebagaimana seruan dan dakwah yang
telah dilakukan oleh para nabi sebelum beliau, Nabi Shaleh juga menyeru kepada
tauhid serta menjauhkan diri dari syirik dan penyembah berhala. Akan tetapi,
ajaran para nabi tidaklah terbatas para urusan akhirat saja, melainkan juga
terkait dengan urusan duniawi. Orang-orang mukmin diseru agar memikirkan alam
akhirat dan duniawi secara seimbang. Mereka harus berupaya untuk memakmurkan
bumi ini dan mengubahnya menjadi lingkungan yang sehat dan aman untuk kehidupan
umat manusia.Karena itulah, Nabi Saleh berkata kepada kaumnya, "Allah Swt menyerahkan pemakmuran bumi ini di tangan manusia, karena itu kalian harus membuat kemakmuran di muka bumi ini." Setelah itu Nabi Saleh as mengatakan: Kenapa kalian mencari harta dari jalan yang tidak halal? Kalian semestinya berupaya melalui bercocok tanam atau berternak hewan. Bertaubatlah kalian kepada Tuhan dari perbuatan dan sikap buruk ini, karena sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat hamba-hamba-Nya."
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Hubungan para Nabi dengan masyarakat merupakan hubungan persaudaraan, dan bukan hubungan antara atasan dan bawahan.
2. Pembangunan dan pemakmuran bumi merupakan perintah Allah kepada manusia.
Islam
agama rahmat bagi seluruh alam semesta
§ kata
islam berarti damai (As-Silmu), selamat (Assalaam) sejahtera, pasrah dan bersih
(Al-istislaam)
§ pengertian
tersebut memaknai bahwa ajaran islam adalah untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan dan kesejahteraan dalam segala kehidupan di alam ini.
§ Manusia
sebagai pemegang amanah. Khalifah : harus menciptakan kebaikan/kemaslahatan di
alam semesta
§ Tidak
merugikan atau menyakiti kehidupan di alam ini
§ Islam
tidak memberi izin kepada munculnya kezaliman, ketidakadilan,
ketidakseimbangan, dan ketidak amanahan.
Ukhuwah
Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah
§ Kata
ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya adalah adanya perasaan simpati dan
empati antara dua orang atau lebih, berlaku untuk sesama muslim disebut dengan
Ukhuwah Islamiyah
§ Konsep
persaudaraan sesama manusia yang dilandasi bahwa umat manusia adalah makhluk
Allah disebut dengan Ukhuwah Insaniyah.
Hak
dan kewajiban Ukhuwah Islamiyah
1.
Menyebarkan dan menjawab
salam
2.
Menjawab panggilan
3.
Saling menasehati
4.
Mendoakan saat bersin
jika mengucapkan hamdalah
5.
Menjenguk orang sakit
6.
Mengantarkan jenazah
7.
Menolong orang-orang yang
dizhalimi
8.
Memudahkan atau
menghilangkan kesulitan
9.
Menutupi aibnya atau
tidak menyebarkan.
Keutamaan
ukhuwah islamiyah
1.
Akan mampu merasakan
manisnya iman
2.
Akan dihujani oleh cinta
ilahi
3.
Akan diampuni
dosa-dosanya
4.
Wajah mereka akan
memancarkan cahaya
5.
Dinaungi oleh naungan
Allah pada hari kiamat
6.
Mereka berada di dalam Jannah
Allah dan keridhaan-Nya
Konsep
dasar Islam sebagi rahmatul Alamin
§ Menuntut
ilmu/berbagi ilmu
§ Berbagi
kasih sayang
§ Berbagi
harta berbagi salam
§ Berbagi
sabar
Kebersamaan
dalam pluralitas Agama
§ Perbedaan
manusia telah menjadi kehendak Allah (Al-Hud 118)
§ Sikap
islam
1. Tidak
boleh menghina agama/ tuhan selain Allah
2. Tetap
saling menghargai sesame manusia
3. Amar
Ma’ruf Nahi Munkar
MATERI
11
MASYARAKAT
MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT
Surat Al-Ĥujurāt ayat 13
Indonesian
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tafsir
Diterangkan
pula bahwa kemuliaan itu dihubungkan dengan ketakwaan, karena yang membedakan
manusia disisi Allah hanyalah dari ketakwaan seseorang.
Adapun asbabun nuzul yang
diriwayatkan oleh Abu Daud tentang peristiwa yang terjadi kepada sahabat Abu
Hindin (yaitu sahabat yang biasa berkidmad kepada nabi). rasulullah mengfurus
Bani Bayadah untuk menikahkan Abu Hindin dengan gadis-gadis di kalangan mereka.
Mereka bertanya “apakah patut kami mengawinkan gadis kami dengan budak-budak?”
sehingga turun ayat ini, agar kita tidak mencemooh seseorang karena memandang
kedudukannya.
Surat Al-Mumtaĥanah ayat 8-9
Indonesian
Allah tidak
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil.
Indonesian
Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang
lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.
Tafsir
Perintah untuk memerangi kaum kafir (non muslim) yang
diuraikan oleh ayat-ayat yang lalu boleh jadi menimbulkan kesan bahwa semua non
muslmi harus dimusuhi. Untuk menampik kesan keliru ini ayat-ayat di atas
menggariskan prinsip dasar hubungan interaksi antara kaum muslimin dan non
muslim. [1]
Karena
apabila kita tidak mengkaji ayat ini secara benar dikhawatirkan akan terjadi
salah penafsifran yang kemudian menimbulkan perpecahan terhadap sesama.
Ayat di atas secara tegas menyebutkan nama Allah
Yang Maha Kuasa dengan menyatakan: Allah yang memerintahkan kamu
bersikap tegas terhadap orang kafir-walaupun kekuarga kamu tidak
melarang kamu menjalin hubungan dan berbuat baik terhadap
orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama tidak pula memerangi
kamu karena agama tidak pula mengusir kamu dari negri kamu.
Kalau demikian, jika dalam interaksi social mereka berada dipihak yang
benar, sedang salah seorang dari kamu berada di pihak yang salah,
maka kamu harus membela dan memenangkan mereka.
Firman-Nya: lam
yuqatilukum / tidak memerangi kamu menggunakan bentuk mudhari / present
tense. Ini dipahami sebagai bermakna “memerangi secara factual sedang
memerangi kamu”, sedang kata fi yang berarti dalam mengandung isyarat
bahwa ketika itu mitra bicara bagaikan berada dalam wadah tersebut
sehingga tidak ada dari mereka yang keuar dari wadah itu. Dengan kata fi
ad-din / dalam agama tidak masuklah peperangan yang disebabkan karena
kepentingan duniawi yang tidak ada hubungannya dengan agama, tidak
termasuk pula siapapun yang tidak termasuk factual memerangi umat islam.
Kata tabarruhum termbil dari kata birr yang berarti kebajikan
yang luas. Salah satu nama Allah swt adalah al-Bar. Ini karena
demikian luas kebajikan-Nya. Dataran yang terhampar dipersada bumi ini dimnamai
bar karena luasnya. Dengan karena penggunaan kata tersebut oleh ayat
diatas, tercermin izin untuk melakukan aneka kebajikan bagi non muslim, selama
tidak membawa dampak negative bagi umat islam. Kata tuqitshu terambil dari kata
qisth yang berarti adil. Bisa juga diphami dalam arti bagian. Pakar tafsir dan
hokum Ibn’ Arabi memahaminya demikian dan atas dasar itu menurutnya ayat di
atas menyatakan: “Tidak melarang kamu member (se)bagian dari harta kamu kepada
mereka.” Rujuklah ke QS. al-Baqarah [2]: 272untuk memahami lebih banyak
mengenai persoalan ini.
Al-Biqa’i memahami penggunaan kata ilaihim / kepada mereka yang dirangkaikan
dengan kata tuqsithu itu sebagai isyarat bawha hal yang diperintahkan ini
hendaknya dihantar hingga sampai kepada mereka. Hal itu – tulis ulama itu lebih
jauh – mengisyaratkan bahwa sikap yang diperintahkan ini termasuk bagian dari
hubungan yang diperintahkan, dan bahwa itu tidak akan berdampak negative bagi
umat islam – walau mereka memaksakan diri mengirimnya dari jauh, karena memang
Allah suka kelemahlembutan dalam segala hal dan member imbalan atasnya dan apa
yang tidak diberikan-Nya melalui hal-hal lain.
Sayyid Quthub berkomentar ketika menafsirkan ayat diatas bahwa islam adalah
agama yang damai, serta akidah cinta. Ia suatu system yang bertujuan menangi
seluruh alam dengan naungannya yang berupa kedamaian. Tidak ada yang meghalangi
arah tersebut kecuali tindakan agresi musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh penganut
agama ini. Adapu jika mereka itu bersikap damai, maka islam sama sekali
tidak berminat untuk melakukan permusuhan dan tidak juga berusaha melakukannya.
Walaupun dalam keadaan bermusuhan, islam tetap memelihara dalam jiwa
factor-faktor keharmonisan hubungan yakni kejujuran tingkah laku perlakuan yang
adil menanti datangnya waktu dimana lawan-lawannya dapat menerima kebajikan
yang ditawarkannya sehingga mereka bergabung dibawah panji-panjinya. Islam sama
sekali tidak berputus asa mananti hari dimana hati manusia akan menjadi jernih
dan mengarah kea rah yang lurus itu.
Dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia tidak
melarang orang-orang yang beriman berbuat baik, mengadakan hubungan
persaudaraan, tolong-menolong dan hantu-membantu dengan orang-orang kafir
selama mereka tidak mempunyai niat menghancurkan Islam dan kaum muslimin, tidak
mengusir dari negeri-negeri mereka dan tidak pula berteman akrab dengan
orang-orang yang hendak mengusir itu. Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah
SWT hanyalah melarang kaum muslimin bertolong-tolongan dengan orang-orang yang
menghambat atau menghalangi manusia di jalan Allah, dan memurtadkan kaum
muslimin sehingga ia berpindah kepada agama lain, yang memerangi, mengusir dan
membantu pengusir kaum muslimin dari negeri mereka. Dengan orang yang semacam
itu Allah melarang dengan sangat kaum muslimin berteman dengan mereka.
Pada akhir ayat ini Allah SWT mengancam kaum muslimin yang menjadikan
musuh-musuh mereka sebagai teman bertolong-tolongan dengan mereka, jika mereka
melanggar larangan Allah ini, maka mereka adalah orang-orang yang zalim.
1.
Pengertian Masyarakat
madani
§ Istilah
madani berasal dari bahasa Arab yang memiliki akar kata yang sama dengan kata
madinah, yang berarti teratur, beradab. Ada juga yang berpendapat masyarakat
madani adalah masyarakat kota yaitu masyarakat yang maju dan beradab.
§ Pengertian
masyarakat madani yang seutuhnya dapat tercapai apabila mampu melestarikan pola
kepemimpinan rasulullah SAW, ketika memimpi masyarakat madinah (piagam madianah)
2.
Konsep masyarakat madani
§ Masyarakat
madani yang ideal memiliki karakter sbb
1. Bertuhan
2. Damai
3. Tolong-menolong
(menyuburkan zakat, infak)
4. Keseimbangan
anatara hak dan kewajiban social
5. Bermusyawarah
6. Adil,
amanah, jujur
7. Berpendidikan
tinggi
8. Berakhlak
mulia terhadap sesama manusia
Peranan
umat Islam dalam mewujudkan masyarakat madani
o Secara
kuantitatif mayoritas Islam, tetapi secara kualitatif SDM rendah.
o Konsistensi
dalam pengembangan implementasi ajaran islam
o Bersikap
Amar maruf dan nahi munkar
Penjajahan
pemikiran (Ghazwul Fikri)
o Program
yang dirancang & dilaksanakan secara sistematis / tersruktur oleh
musuh-musuh islam untuk pendangkalan pemikiran atau cuci otak kaum muslimin
o metode
Aspek
|
Perang fisik
|
Ghazwul fikri
|
Biaya
|
Sangat mahal
|
Murah
|
Lingkup
|
Terbatas di
front
|
Sampai
kerumah-rumah
|
Objek
|
Merasakan
|
Tidak merasakan
|
Dampak
|
Perlawanan
|
Menjadi idola
|
Alat
|
Senjata berat
|
Slogan, teori,
iklan
|
Bidang-bidang
yang dipengaruhi
o pendidikan
1. pendidikan
agama merosot
2. aqidah
lemah
3. tawuran,
seks bebas, dan narkoba
o sejarah
tidak ditemukan paparan tentang
sejarah ilmuan muslim dan sumbangsih islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Sejarah peradaban islam digambarkan denagan peperangan dan pertumbhan darah.
o Ekonomi
Mencari keuntungan besar dengan
pengorbanan yang sekecil-kecilnya (monopoli, riba, dan pemihakan kepada
konglomerat)
o Ilmu
alam dan social
Penisbahan teori / ilmu pengetahuan
kepada para ilmuan à kekaguman serta pujian terhenti pada
ilmuan dan tidak bermuara kepada Allah SWT
Teori-teori yang bertentangan dengan
agamaàmenimbulkan keragauan kepada agama (
teori Darwin, libido/freund)
o Bahasa
1. Meremehkan
bahasa Al-Quran (bencana bagi umat muslim)
2. Terputusnya
hubungan dengan kekayaan peradaban islam dan ilmuan terdahulu (karya ilmiah
yang jumlahnya mencapai jutaan judul / buku terabaikan).
o Hukum
1. Alergi
terhadap hokum islam (hokum potong tangan & rajam)
2. Hukum
islam à melindungi korban
Hukum barat à
melindungi pelaku
o Pengiriman
pelajar / mahasiswa keluar negeri (setelah kembali membawa pola pikir yang
bertentangan dengan nilai-nilai islam).
o Media
masa
1. Kehadirannya
belum tentu disukaiàdipaksakan
Merubah pola hidup, karena lebih suka
menonton.
MATERI 12
SISTEM
EKONOMI ISLAM
Surat At-Tawbah ayat 103
Indonesian
Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Tafsir
Islam bukanlah agama ibadah, zikir dan doa saja melainkan
agama kepedulian terhadap fakir miskin dan pendanaan kepentingan-kepentingan sosial. Bahkan salah satu dari kewajiban setiap orang
muslim adalah membagikan sebagian dari harta kekayaan mereka kepada fakir
miskin atau yang dikenal dengan zakat. Mengeluarkan zakat hukumnya wajib,
selain itu bersedekah juga merupakan perbuatan mustahab yang berulang kali
ditekankan oleh para nabi.Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1.
Mengeluarkan zakat, merupakan
bukti kejujuran seseorang atas pengakuan imannya kepada Allah Swt.
2.
Dalam menilai perbuatan baik
orang lain, kita dituntut untuk bersyukur kepada Allah dan termotivasi untuk
melakukan perbuatan yang baik. Bahkan Rasulullah Saw mengucapkan salam dan
mendoakan orang-orang mengeluarkan zakat.
Surat An-Nisā' ayat 29
Indonesian
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Makna
umum
Ayat ini menerangkan hukum transaksi secara umum, lebih
khusus kepada transaksi perdagangan, bisnis jual beli. Sebelumnya telah
diterangkan transaksi muamalah yang berhubungan dengan harta, seperti harta
anak yatim, mahar, dan sebagainya. Dalam ayat ini Allah mengharamkan orang beriman
untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan, (dan segala bentuk transaksi lainnya)
harta orang lain dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak dibenarkan oleh
syari’at. Kita boleh melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan
perdagangan dengan asas saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam ayat ini Allah
juga melarang untuk bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun saling
membunuh. Dan Allah menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih sayang-Nya,
karena Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kita
Penjelasan dan hikmah
1. Transaksi harta dibahas begitu rinci
dalam Islam, karena 1) sebagaimana kita ketahui, harta adalah ruh kehidupan
bagi siapapun dan kapanpun. Kalau tidak dibuat aturan main dengan benar, pasti
akan timbul permusuhan, padahal Islam tidak menginginkan pertumpahan darah
hanya karena harta. Karena itu dalam perdagangan ini Islam mengaturnya agar
satu sama lain bisa hidup berdampingan secara rukun. 2) hakekat harta ini pada
dasarnya adalah hak bersama. Sehingga setiap individu punya hak untuk
mendapatkannya dan mengelolanya. Asal dengan landasan adil dan kerelaan, jauh
dari kedhaliman, manipulasi, kebohongan, kecurangan dan paksaan.
2. Islam itu bukan liberal kapitalis,
yaitu sebuah sistem perekonomian yang sekarang ini dilaksanakan oleh barat,
dimana mereka memberikan kekuasaan mutlak kepada individu untuk mengeruk harta
kekayaan alam semesta ini tanpa memperhatikan asas keadilan, kebersamaan dan
kerelaan. Lawannya adalah komunis sosial, yang semua harta ini adalah milik
negara, tidak ada individu yang berhak menguasai. Dua sistem ini berusaha
saling menghancurkan dan mengambil pengaruh di ekonomi dunia. Walaupun diakui
atau tidak, kedua sistem ini sudah terbukti kegagalannya, dengan banyaknya
pegangguran, kemiskinan dan banyak negara-negara penganutnya yang bangkrut.
3. Islam adalah sebuah sistem, manhaj,
jalan kehidupan yang sangat lengkap, komprehensif, universal. Artinya Islam tidak
hanya mengatur hubungan kita dengan Allah (ibadah atau ritual) tapi juga
mengatur hubungan antarmanusia bahkan antara manusia dengan alam semesta ini,
termasuk di dalamnya sistem perekonomian Islam. Mungkin baru sekarang ini kita
dapat melihat munculnya banyak perbankan syariah. Itu adalah baru bagian kecil
dari sistem Islam dalam perekonomian.
4. Dalam Islam ada teori kepemilikan,
yaitu manusia itu diberi oleh Allah hak kepemilikan harta. Tapi di samping itu
dia diberi kewajiban mengeluarkan harta tatkala diperlukan, misalnya zakat
untuk menolong kelompok masayarakat yang dalam keadaan kekurangan. Atau seperti
di zaman khalifah Umar r.a, ketika terjadi paceklik, maka diambil-lah harta
orang-orang kaya untuk dibagikan kepada rakyat, karena dalam harta tersebut ada
hak untuk mereka. Dalilnya adalah karena muslimin itu bagaikan satu bangunan,
saling menguatkan. Karena itu umat islam adalah ummatan wasatha (umat
moderat, tidak kebarat atau ketimur, tidak ke kapitalis liberal juga tidak ke
komunis sosialis).
5. Sistem ekonomi Islam itu sungguh
luar biasa. Sebuah sistem yang mendasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan,
keadilan, kebersamaan, kejujuran, jauh dari kedhaliman dan riba. Karenanya,
banyak pakar perekonomian dunia mulai melirik sistem perekonomian Islam, karena
siapapun yang mempraktekkan sistem Islam dengan benar dan professional insya
Allah ia akan sukses.
6. Menyadari hal itu, maka anak kita
perlu kita didik setinggi-tingginya, di samping dasar keimanan dan keislaman
yang kuat, anak juga perlu menguasai ilmu-ilmu dunia. Karena kemajuan umat ini
tergantung pada pendidikan kita. Maka perlu kita waspadai pembodohan terhadap
umat Islam, misalnya kita disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting,
perbedaan yang tidak prinsip dan isu-isu “murahan” yanga sengaja dibuat oleh
musuh Islam, sehingga kita dilupakan untuk memikirkan bagaimana seharusnya
mengatur negara, mengusai ekonomi, melestarikan alam dan sebagainya. Kita
menjadi umat yang tidak pernah berpikir bagaimana kita harus bangkit membangun
peradaban dunia. Padahal Allah telah menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. (ar-Ra`d: 11).
7. Pada ayat ini (an-Nisa`: 29) adalah
merupakan salah satu gambaran kecil dari kesempurnaan Islam, dimana Islam
menegaskan bahwa kita diajari oleh Allah bagaimana berbisnis dengan benar.
8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا yang diseru adalah orang-orang
beriman karena yang mau sadar, mau tunduk, mau berubah, mau ikut aturan itu
adalah orang beriman. Kalau kita mengaku beriman, tatapi kita masih ragu
tentang kebenaran sistem perekonomian Islam, seperti kita masih ragu
keharamannya transaksi dengan riba dan bank konvensional, maka keimanan kita
perlu dipertanyakan. Karena itulah Allah memanggil orang yang beriman secara
tegas, agar mereka sadar untuk mau tunduk.
9. Perlu dipahami, bahwa tidak ada
hubungan secara langsung antara kekayaan dengan rajinnya shalat seseorang.
Kalau mau kaya ya rajin bekerja. Kadang orang salah paham, “aku mau rajin
shalat biar kaya”. Apa hubungannya? Shalat itu kan memang sebuah kewajiban bagi
seorang hamba yang beriman. Dan Allah sudah menentukan ketentuannya atau
sunnatullah yaitu barang siapa yang kerja dia akan dapat hasil. Adapun soal
keberkahan, itu adalah dari Allah. Tapi secara dhahir kerja adalah salah satu
wasilah untuk mendapatkan kekayaan. Baik kafir atau mukmin kalau dia mau
bekerja dengan benar, maka ia akan dapat kekayaan. Walaupun tentunya bagi orang
mukmin, hidup ini bukan hanya untuk menumpuk harta saja, tetap disana ada
kehidupan akherat. Sehingga apa yang ia lakukan dan dapatkan didunia ini adalah
untuk akheratnya kelak.
10. لَا تَأْكُلُوا Kita dilarang oleh Allah,
padahal larangan itu menunjukkan haram kecuali ada dalil, sedang untuk ayat ini
tidak ada dalil lain. Jadi haram hukumnya mendapatkan harta dengan cara
yang tidak dibolehkan syara`.
11. Meskipun yang disebutkan di sini
hanya “makan”, tetapi yang dimaksud adalah segala bentuk transaksi, baik
penggunaan maupun pemanfaatan. Al-Quran sering menggunakan redaksi mana yang
lebih menjadi prioritas. Artinya harta itu pada umumnya untuk dimakan, tapi
bukan berarti memanfaatkannya boleh.
12. أَمْوَالَكُمْ :(harta kalian). Hal ini menunjukkan
bahwa pada dasarnya harta adalah adalah milik umum, kemudian Allah memberikan
hak legal kepada pribadi untuk memiliki dan menguasainya, tetapi dalam satu waktu
Islam menekannya kewajiban membantu orang lain yang membutuhkan. Perlu
diketahui, bahwa kalaupun harta itu sudah menjadi milik pribadi tapi bukan
berarti kita diperbolehkan untuk menggunakannya kalau digunakan dalam hal yang
tidak dibenarkan syariat, maka harta itu juga tidak boleh digunakan. Apalagi
kalau kita mendapatkan harta tersebut dari orang lain dengan cara batil: tidak
sesuai aturan syara`.
13. إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً:ini adalah dzikrul juz lilkul.
Artinya menyebut sebagian untuk seluruhnya, karena umumnya harta itu didapatkan
dengan transaksi jual beli (perdagangan) yang didalamnya terjadi transaksi
timbal balik. Selama transaksi tersebut dilakukan sesuai aturan syar`I, maka
hukumnya halal. Tentu transaksi jual beli ini, tidaklah satu-satu cara yang
halal untuk mendapatkan harta, disana ada hibah, warisan dll.
14. Para ulama mengatakan عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ (kalian saling ridha): Jual beli itu
harus dilandasi dengan keikhlasan dan keridloan. Artinya tidak boleh ada
kedhaliman, penipuan, pemaksaan dan hal-hal lain yang merugikan kedua pihak.
Oleh karena itu, pembeli berhak mengembalikan barang yang dibeli ketika
mendapati barangnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tentang kejujuran,
sejarah Islam telah mencatat banyak kisah tentang hal itu. Di antaranya,
sebagaimana dikisahkah oleh Imam Ghazali, yang dinukil oleh Syaikh Yusuf
Qordhawi dalam bukunya “al- Iman wal-Hayah”, bahwa Yunus bin Ubaid
berjualan pakaian dengan harga yang beragam. Ada yang berharga 200 dirham dan
ada juga 400 dirham. Ketika ia pergi untuk sholat, anak saudaranya menggantikan
untuk menjaga kios. Pada saat itu datang seorang Arab Badui (kampung) membeli
pakaian yang berharga 400 dirham. Oleh sang penjuan diberikan pakaian yang
berharga 200 dirham. Pembeli merasa cocok dengan pakaian yang ditawarkan, maka
dibayarlah dengan 400 dirham. Badui tersebut segera pergi dan menenteng pakaian
yang baru ia beli. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Yunus bin Ubaid. Ia
sangat paham bahwa pakaian yang di beli Badui tersebut adalah berasal dari
kiosnya. Maka ditanyakanlah, “Berapa harga pakaina ini?” “Empat ratus
dirham”. Yunus menjawab, “ Harganya tidak lebih dari dua ratus dirham, mari
kita kembali untuk kukembalikan kelebihan uangmu”. Badui tersebut menjawab
“Ditempat lain pakaian semacam ini harganya 500 dirham, dan saya sudah merasa
senang”. “Mari kembali bersamaku, karena dalam pandangan agama kejujuran lebih
berharga dari dunia seisinya” Sesampainya di kios, dikembalikannya sisi uang
pembelian tersebut sebanyak 200 dirham.
Subhanallah, apa masih ada orang seperti ini
sekarang ?!, kalaupun ada tentu tidak banyak jumlahnya. Bukankah sekarang semua
orang mengejar keuntungan yang berlipat-lipat, walau harus dengan cara yang
tidak syari`. Namun begitulah keimanan yang benar jika telah terpatri dalam
kalbu, Iman akan melahirkan sesuatu yang dianggap sebagaian orang mustahil.
Semoga kita termasuk yang sedikit tersebut.
Amin.
15. Penyebutan transaksi perdagangan
(bisnis) secara tegas dalam ayat ini menegaskan keutamaan berbisnis atau
berdagang. Dalam bayak hadist diterangkan tentang keutamaan berbisnis di
antaranya adalah “Mata pencaharian yang baik adalah mata pencaharian
pedagang yang jujur. Kalau menawarkan tidak bohong, kalau janji tidak nyalahi,
kalau jadi konsumen, jadi konsumen yang baik, jangan mencari-cari cacatnya,
kalau jadi pedagang tidak memuji-muji barangnya sendiri. (promosi boleh, tapi
yang wajar, dan riel). Kalau punya hutang tidak menunda, kalau memberikan
hutang pada orang lain melonggarkan (HR. al-Baihaqi).
Dalam hadits
lain Rasulullah bersabda, “Pedagang yang jujur, yang amanah, dia nanti di
akherat kedudukannya bersama para Nabi, para shidiqin dan para syuhada”
(HR. ad-Daruqudni).
Dalam
hadits-hadits tersebut Rosulullah saw. telah mengajarkan prinsip-prinsip
berbisnis yang benar. Sehingga apabila seorang pedagang melaksanakannya, maka
ia akan sukses dan barokah. Sebagaimana dalam sebuah kisah dikatakan, bahwa ada
seorang syekh, dia pedagang. Dia shalat, diwakilkan kepada keponakannya, lalu
datang orang kampung mau membeli. Diapun membeli dengan harta yang sudah
disepakati. Setelah syekh tadi selesai, diberi tahu hal tersebut. Dia menyuruh
agar pembeli tersebut dicari, karena harga yang diberikan itu adalah harga
kemarin, padahal si pembeli sudah rela dengan harga tersebut.
16. وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ (jangan saling membunuh), apa
hubungannya dengan bisnis? Sangat berhubungan. Dalam bisnis sering terjadi
permusuhan. Kata ulama makna ayat ini adalah “jangan saling membunuh”. Adapun
makna dhahirnya “jangan bunuh diri”. Keduanya bisa diterima, karena bisa saja
orang berbisnis, bangkrut, stress, lalu bunuh diri. Jadi artinya harta yang
kita kejar itu jangan sampai melalaikan dari tujuan kita, misi kita sebagai
hamba Allah, bahwa pada harta itu ada hak-hak Allah, harta itu tidak
kekal, dan tujuan hidup kita bukan untuk itu. Jangan sampai menghalalkan segala
cara, juga jangan lupa daratan kalau sudah kaya.
17. إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا:(sesungguhnya Allah itu Maha Kasih sayang
kepada kalian), di antaranya dengan memberikan penjelasan kepada manusia
tentang sistem transaksi harta, agar manusia bisa hidup berdampingan, jauh dari
permusuhan apalagi sampai bunuh-bunuhan hanya karena persaingan dagang. Karena
itu sebgai orang mukmin harus tunduk dan percaya kepada seluruh aturan Allah
dan Rasul-Nya. Karena semua aturan syariah itu adalah demi kemaslahatan umat.
a.
SISTEM EKONOMI ISLAM DAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
·
Sistem ekonomi islam
adalah sistem ekonomi dengan prinsip yang menjadikan pedoman kerjanya
dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran islam (bersumber Al-Quran, al-Hadist)
·
Prinsip ekonomi dalam
islam adalah berkorban, tidak kikir dan tidak boros dalam rangka menggapai
keuntungan kebahagaian baik dunia Maupun akhirat
Dua
dimensi prinsip ekonomi Islam
·
Hubungan manusia dengan
Allah
·
Hubungan manusia dengan
manusia (masyarakat)
·
Kedua hubungan ini harus
berjalan seimbang dan berdampak kesejahteraan, keselamatan dunia akhirat.
b.
Tujuan ekonomi islam
·
Membuat kemakmuran,
kesejahteraan, adil secara merata dan seimbang
·
Merdeka secara terarah
mandiri, lestari membawa kemajuan umat, selamat dunia dan akhirat.
·
Tercantum dalam Az
Zariyat 19 Al-baqarah 254,267 dan An-Nissa 29
c.
Profit menurut islam
·
Pencarian profit
(keuntungan) dalam islam adalah tidak adanya standar yang jelas, namun profit
terikat atau dibatasi oleh syarat-syarat moral dan social, dengan ciri :
1. Jual
beli suka sama suka
2. Tidak
menjual barang haram
3. Tidak
melakukan kecurangan dan manipulasi dalam proses jual beli
4. Profit
tidak menimbun dan spekulatif
5. Tidak
monopoli dan mengutamkan kebersamaan
6. Tidak
berdasarkan prinsif liberal-kapitalisme
d.
Manajemen zakat, infaq,
dan sedekah
·
Manajemen adalah suatu
usaha atau cara dalam merencanakan, melaksanakan, control, evaluasi untuk
mencapai tujuan.
·
Mengharamkan riba,
menyuburkan zakat, sedekah, infaq, wakaf, hibah, dll (Al-Baqarah 297)
·
Para pebisnis Islam perlu
mengerti dan memahami Bank Syariah terbebas dari riba.
e.
Zakat
·
Zakat merupakan dasar
prinsif untuk menegakkan struktur social islam. Zakat itu wajib, yang merupakan
salah satu bentuk distribusi kekayaan di kalangan umat islam sendiri.
·
Zakat dapat dikatakan
berhasil dalam pengelolaannya sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan dan
keadilan social
·
Terdapat dua macam zakat,
yaitu zakat maal dan zakat fitrah
f.
Wakaf
·
Wakaf juga harus di
kelola dengan manajeman yang baik. Selama ini hanya dikelola secara konsumtif
dan tradisional. Sudah saatnya wakaf dikelola secara produktif.
g.
Rezeki menurut islam
·
Sistem mencari rezeki ada
bergabai macam seperti bekerja, berdagang, jasa, dan pemberian dari pihak lain,
untuk itu tidak boleh berputus asa
·
Disadari dalam harta kita
terdapat hak orang lain yang harus didistribusikan melalui zakat, infaq,
sedekah atau wakaf.
MATERI
13
Politik dalam Islam
1.
Politik Islam
A. Pengertian
Sistem Politik Islam
·
Politik dalam bahasa Arab
disebut siasah yang berarti masyarakat. Secara fiqih, siasah adalah aspek
ajaran Islam yang mengatur sistem kekuasaan dan pemerintahan.
·
Terdapat beberapa
pendapat tentang politik, segala sesuatau yang beurusan dan tindakan,
kebijakan, siasah pemerintahan suatu Negara dan terhadap Negara lain.
B. Dalam
Fiqih “siasah” ada tiga garis besar, yaitu:
1. Siasah
Dustariyyah (Tata Negara dalam Islam)
2. Siasah
Dauliyyah (politik yang mengatur hubungan antar negara)
3. Siasah
Maaliyyah (Sistem ekonomi negara)
·
Dalam konsep Islam,
kekuasaan tertinggi adalah Allah SWT. Ekspresi kekuasaan dan kehendak Allah
tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah. Penguasa tidaklah memiliki kekuasaan
mutlak, ia hanyalah wakil (khalifah) Allah di muka bumi yang berfungsi untuk
membumikan sifat-sifat Allah (Asma Ulhusna) dalam kehidupan nyata.
C. Prinsip
Dasar dalam politik islam
1. Musyawarah
(Al-syuraa)
2. Keadilan
(Al-Adi)
3. Kemerdekaan
yang bertanggung jawab (Al-Huryyah)
4. Persamaan
(Al-Musaawah)
D. Kebijakan
politik Luar Negeri dalam Islam (Siyasah Dauliyah)
1. Saling
menghormati fakta dan trktak/perjanjian
2. Keadilan
universal internasional
3. Kehormatan
dan integrasi nasional
4. Menjaga
perdamaian abadi
5. Saling
menghargai ketentraman Negara masing-masing
6. Memberi
perlindungan bagi warga muslim dan non
muslim
7. Bersahabat
dengan kekuasaan netral
8. Kehormatan
dalam hubungan internasional
9. Persamaan
keadilan untuk para penyerang.
MATERI
14
KEBUDAYAAN
ISLAM
A.
Konsep kebudayaan dalam
islam
·
Kebudayaan Islam adalah
hasil olah akal, budi, cita rasa, karya, dan karya manusia yang tidak terlepas
dari nilai-nilai ketuhanan.
·
Dalam perkembangannya
agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya
sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab yang disebut peradaban Islam.
B.
Sejarah Intelektual Islam
Dapat
dikelompokan menjadi 3 masa:
1. Masa
klasik anatara 650-1250 M (Masa keemasan Islam)
·
Lahir ulama-ulama mazhab (Imam
Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki, Imam Syafi’i)
·
Lahir para filosof Islam
(Al-Kindi, Al-Furubi, Al-Razi)
·
Lahir pendidikan ilmu
pengetahuan (ibnu Miskawih, Ibnu Sina, Ibnu Baja, Ibnu Tufail, Ibnu Rusydi)
2. Masa
Pertengahan 1250-1800 M (Masa Kemunduran)
·
Karena filsafat mulai
dijauhi sehingga akal dipertentangkan dengan wahyu, iman dengan ilmu, dunia
dengan akhirat)
3. Zaman
Modern (Saat ini)
·
Pertanyaan yang sering
dilontarkan oleh para inetelektual muda muslim, mengapa islam tidak menguasai
IT
Ø Karena
tidak melanjutkan tradisi keilmuan yang diwariskan oleh ulama
Ø Pada
kejayaan terbuai dengan kemegahan yang bersifat materi
Ø Pertikaian
sesama muslim
C.
Masjid sebagai pusat
peradaban Islam
·
Fungsi Masjid
1. Sebagi
ibadah ritual
2. Sebagai
pusat ibadah social
3. Pada
zaman Rasulullah, memiliki peran yang multifungsi, oleh karena itu untuk saat
ini manajemen masjid perlu dikelola secara professional. Contoh: beasiswa yang
diberikan oleh masjid Al-Azhar di kairo dan peran serta dalam pemberatasan
kemiskinan.
Nabi
Muhammad SAW
·
Tugas Raasulullah
1. Menyampaikan
risalah dakwah
2. Menegakkan
agama islam di muka bumi
·
Kewajiban seorang muslim
1. Membenarkan
semua berita yang datang dari beliau
2. Menuruti
perintahnya dan menjauhi larangannya.
3. Mengimani,
mencintai, memuliakan, dan membela Rasul. Menghidupkan sunnah dan memperbanyak
shalat.
·
Hasil karya besar Nabi
SAW
1. Memusnahkan
segala syirik
2. Memusnahkan
sistem pemerinahan yang menyimpang jahiliyah menjadi akhlak mulia
3. Menegakkan
sistem pemerintahan berdasarkan tauhid
4. Melakukan
revolusi total terhadap peraturan hidup manusia
5. Mempersatukan
semua ras, suku, golongan di bawah naungan Al-Quran dan As-sunnah kebaikan dunia
akhirat.
Bahagia
menurut Rasulullah, Rumusnya :
2
L (Lupakan semua kebaikan secepatnya dan lupakan kesalahan orang lain)
2
I (Ingat Kebaikan orang lain dan ingat kesalahan pada orang lain)
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian Kasih SayangKasih sayang
adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik
mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri
berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah
sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa
membedakan saudara , suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis
kelamin, dan tua atau muda.
Kasih Sayang dalam Keluarga
Keluarga adalah sebagai suatu
kesatuan dan pergaulan yang paling awal. Sebagai satu kesatuan merupakan
gabungan dari beberapa orang yang ditandai oleh hubungan genelogis dan
psikologis yang saling ketergantungan dengan karakteristiknya yang berbeda.
Jadi keluarga menggambarkan ikatan atau hubungan di antara anggota keluarganya
yang diikat dengan berbagai sistem nilai.
Keluarga dalam bentuk apapun pada
hakekatnya merupakan persekutuan hidup, dalam kedudukan inilah lahir berbagai
fungsi keluarga. Keluarga merupakan bagian dari lingkungan kecil yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa, oleh
karena itu kekuatan suatu negara bersumber pada kekuatan keluarga, baik
menyangkut kelancaran, keselamatan maupun kelangsungan hidup suatu keluarga.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara iklim emosional
keluarga adalah dengan adanya sikap kerjasama dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. kebutuhan-kebutuhan itu meliputi:
1. Kebutuhan Akan Rasa Kasih Sayang
Kasih sayang adalah faktor yang
cukup penting dalam kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dirasakan oleh si
anak apabila dalam kehidupannya mengalami hal-hal sebagai berikut :Kehilangan
pemeliharaan orang tuanya, Anak merasa tidak diperhatikan , dan kurang
disayangi., Orang tua terlalu ambisius dan otoriter, Orang tua yang mempunyai
sikap yang berlawanan.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Seorang anak merasa diterima oleh
orang tua apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa
bahwa ada hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang
merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya
akan merasa bahagia dan aman.
3. Kebutuhan Akan Harga Diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia
mempunyai tempat dalam keluarganya, dalam arti bahwa ia ingin diperhatikan,
ingin agar ibu dan bapaknya, dan anggota keluarga lainnya mau mendengar dan
tidak mengacuhkan apa yang dikatakannya.
4. Kebutuhan Akan Rasa Kebebasan
Kebutuhan yang dimaksud disini
adalah kebebasan dalam batas-batas kewajaran. Pada umumnya anak menginginkan
kebebasan dari orang tuanya dalam hal melakukan berbagai aktifitas dan memiliki
teman bergaul.
5. Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa
yang diharapkan dari padanya dapat dilakukan sesuai dengan keinginan orang
tuanya, karena rasa sukses yang dicapai pada waktu kecil akan berpengaruh pada
kehidupan kelak.
6. Kebutuhan Akan Mengenal
Lingkungan
Kebutuhan anak akan mengenal
lingkungannya merupakan salah satu faktor yang penting dalam memberikan rasa
bahwa ia memiliki potensi , orang tua harus memperhatikan hal ini dalam
mendidik anaknya.
Kasih Sayang dalam Kehidupan
Bertetangga
Dalam kehidupan masyarakat
pemerintahan yang terkecil adalah rukun tetangga (RT) yang berperan dimana
orang-orang yang hidup disekitar wilayahnya tersebut berusaha untuk membuat
semacam keteraturan.
Kehidupan yang dicita-citakan akan
terlaksana apabila setiap komponen menyadari betapa pentingnya kehidupan yang
penuh keteraturan, dan berusaha menjalankan ketentuan yang berlaku.
Nilai yang paling pokok harus
dimiliki oleh disetiap anggota oleh suatu kelompok masyarakat adalah adanya
rasa memiliki satu sama lainnya, rasa saling mencintai serta rasa saling
keterikatan akan menjadikan rasa sadar bahwa kehidupannya akan selalu saling memperhatikan
dan tepo seliro serta tidak akan mementingkan diri sendiri.
Organisasi kemasyarakatan mempunyai
corak yang bermacam-macam dalam mengembangkan segi sosial dari kehidupan
pemuda. Melalui organisasi pemuda berkembanglah kesadaran nasional, kecakapan-kecakapan
didalam pergaulan dengan sesama kawan dan sikap yang tepat didalam hubungan
antar manusia. Organisasi kewaspadaan seperti Pramuka, PMR, Karang Taruna, dan
sebagainya, dapat menumbuhkan sikap dan prilaku kasih sayang sesama anggota.
Arti
Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah
Selama ini kita sering mendengar
ucapan seperti “semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah”,
namun kebanyakan orang belum tahu arti dari sakinah, mawaddah, wa rahmah
tersebut. Dalam tulisan ini akan dicoba untuk menjelaskan
pengertian sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Ketiga istilah ini dapat kita temui
dalam firman Allah:
وَمِنْ
آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا
إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ
لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: “Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS.
Ar Rum [30]:21)
SAKINAH
Dalam Tafsirnya Al-Alusi menyatakan sakinah
adalah merasa cenderung (muyul) kepada pasangan. Kecenderungan ini satu
hal yang wajar karena seseorang pasti akan cenderung terhadap dirinya. Padahal
menurut imam Ibnu Katsir wanita (Hawa) diciptakan dari tulang rusuk laki-laki
yang sebelah kiri. Allah SWT juga telah menegaskan bahwa laki-laki memiliki
kecenderungan pada wanita. Allah berfirman:
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
Artinya: “Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita,“ (QS Ali ‘Imran [3]: 14)
Apabila kecenderungan ini disalurkan
sesuai dengan aturan Islam maka yang tercapai adalah ketentraman dan
ketenangan. Karena makna lain dari sakinah adalah ketenangan sebagaimana
firman Allah:
هُوَ
الَّذِي أَنزلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا
مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ
عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: “Dia-lah yang telah
menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka
bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah
tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,” (QS
Al-Fath: 4)
Demikian pula firman Allah SWT:
لَقَدْ
رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ
فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah
telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu
di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS Al-Fath:18)
Ketenangan dan ketentraman inilah
yang menjadi salah satu tujuan pernikahan. Karena pernikahan adalah sarana
efektif untuk menjaga kesucian hati dan terhindar dari perzinahan. Nabi saw
bersabda:
يا
معشر الشباب من استطاع الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج
Artinya: “Wahai para pemuda,
siapa saja di antara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera
menikah. Karena pernikahan dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan” (Muttafaq
’alayhi dari jalur Abdullâh ibn Mas’ûd)
MAWADDAH DAN
RAHMAH
Mengenai pengertian mawaddah
menurut Imam Ibnu Katsir adalah al mahabbah (rasa cinta) sedangkan ar
rahmah adalah ar-ra’fah (kasih sayang). Dalam tafsir al Alusi
penulis mengutip pendapat Hasan, Mujahid dan Ikrimah yang menyatakan mawaddah
adalah makna kinayah dari nikah yaitu jima’ sebagai konsekuensi
dari pernikahan. Sedangkan ar rahmah adalah makna kinayah dari
keturunan yaitu terlahirnya keturunan dari hasil pernikahan. Masih dalam tafsir
al Alusi ada juga yang mengatakan bahwa mawaddah berlaku bagi orang yang
masih muda sedangkan ar-rahmah bagi orang yang sudah tua.
Implementasi dari mawaddah wa
rahmah ini adalah sikap saling menjaga, melindungi, saling membantu,
memahami hak dan kewajiban masing-masing antara lain memberikan nafkah bagi
laki-laki. Sangat indah perumpamaan yang disebutkan dalam Al Qur’an mengenai
interaksi suami-istri. Allah berfirman:
هُنَّ
لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
Artinya: “Mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS Al-Baqarah [2]:
187)
Pakainan adalah lambang dari
kehormatan dan kemuliaan karena salah satu fungsi pakaian adalah untuk menutup
aurat. Aurat sendiri maknanya adalah sesuatu yang memalukan. Karena memalukan
maka harus ditutup. Maka demikianlah seharusnya hubungan suami-istri. Satu sama
lain harus saling menutupi kekurangan pasangannya dan bersinergi untuk
mempersembahkan yang terbaik.
KESIMPULAN
Sebagai penutup tulisan singkat ini.
Kita harus sadar bahwa pasangan hidup, termasuk kecenderungan/ ketenangan (as
sakiinah), rasa cinta (mawaddah) dan kasih sayang (ar rahmah)
adalah sebagian dari banyak nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambanya khususnnya
hambanya yang beriman. Perhatikanlah redaksi ayat pada surah ar rum diatas “Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri” dan “dijadikan-Nya
diantaramu rasa sinta dan kasih sayang” dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa
Dirinyalah yang memberikan itu semua kepada hamba-hambanya. Wabil
khusus ar-rahmah adalah adalah bentukan (Musytaq)
dari salah satu sifat dan Asma Allah yaitu rahima. Demikian
pula ar-ra’fah yang merupakan salah salah satu asma dan sifat Allah ar-rauuf
(yang Maha kasih).
Untuk apa semua ini? Tidak lain agar
manusia berfikir “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. Setelah itu beiman, beramal dan bersyukur
atas segala nikmat yang Allah berikan yang seandainya kita hitung nikmat
tersebut dengan alat hitung secangggih apapun kita pasti takkan mampu
menghitunnya. Allahummaghfir lana, Allahummaj’alna ‘ibadaka shalihin wa
syakiriin. Amiin.
Sedekah
Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah
SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda
menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman,
''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS
menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna
kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah?ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah?ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.
Comments
Post a Comment