Nuklir
memang merupakan salah satu bentuk energi yang paling fenomenal saat ini.
Sedangkan pemahaman masyarakan awan tentang nuklir yang minim menyebabakan
presepsi mereka tentang nukir hanyalah digunakan untuk hal-hal negatif dan
merugikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Energi Nuklir merupakan
energi hasil dari sebuah proses kimia yang dikenal dengan reaksi fisi dan
reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat
potensi energi yang dihasilkan dari reaksi.
Nuklir
dapat berperan sebagai penghasil energi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN). PLTN dapat menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan pembangkit
lainnya, dengan limbah dan biaya operasi yang lebih rendah. Pada 26 Juni 1954, pukul 5:30 pagi, PLTN pertama
dunia untuk pertama kalinya mulai beroperasi di Obninsk, Kaluga Oblast, USSR. PLTN ini menghasilkan 5
megawatt, cukup untuk melayani daya 2,000 rumah.
Pembangkit
Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimanfaatkan secara besar-besaran untuk
membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari
lingkungan. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled
Reactor (GCR +Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe. Pada tahun 1997 di
seluruh dunia baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang telah
dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan
kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik duniadengan total
pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalamtahap
kontruksi di 18 negara dimana tenaganuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.
PEMBAHASAN
Pengertian
PLTN
Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pmbangkit listrik thermal dimana panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik . Mengonversi energi yang dihasilkan dari sebuah inti atom yang pecah
(raeksi fisi) menjadi enrgi listrik. Reaktor tempat berlangsungnya energi fusi.
Inti atom dapat dipecah dari golongan atom yang tidak stabil, contohnya
Uranium-235. Satu gram atom Uranium-235 daat menghasilkan energi 8,9 MegaJouule
atau setara dengan energi yang dihasilkan oleh 2650 kilogram batubara. Bahkan,
bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai dapat didaur ulang kembali
menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di masa depan.
Reaksi berantai uranium 235
Pada
gambar 2.1 menjelaskan bahawa sebuah neutron yang bergerak lambat memicu fisi
atau pembelahan sebuah inti uranium-235 dan beberapa neutron dipancarkan. Dalam
uranium yang telah diperkaya agar mengandung uranium-235 dengan perbandingan
yang tinggi, neutron-neutron ini segera menghantam inti-inti uranium-235
lainnya dan mengulangi proses tersebut. Terjadilah proses fisi secara terus
menerus, dengan melepaskan energi dalam jumlah yang besar.
Prinsip
Kerja PLTN
Sumber
panas yang digunakan PLTN berasal dari reaksi nuklir. Reaktor daya hanya
memanfaatkan enrgi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang kelebihan neuton
dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang kendali.
Skema reaktor nuklir
Proses
pemanfaatan panas hasil fisi menjadi energi panas :
Reaksi
fisi berantai terjadi pada sebuah reaktor
Operator
menaik turunkan batang pengontrol untuk mengontrol kecepatan reaksi
Energi
yang dihasilkan dalam reaksi fisi dibawa dalam bentuk energi panas yang sangat
besar.
Panas
dari hasil reaksi ini dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa
pendingin primr maupun sekunder tergantung tipe reaktor nuklir yang digunakan.
Uap
air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi
gerak ( energi kinetik ).
Energi
kinetik dari turbin selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga
dihasilkan arus listrik.
Jika
uap air yang digunakan untuk memutar turbin sudah berubah menjadi air, air akan
dipompa ke dalam tabung air kemudian roses akan berulang kembali.
Jenis-jenis
PLTN
PLTN
dikelompokkan berdasarkan jenis jenis reaktor yang digunakan. Tetapi , ada juga
PLTN yang menerapkan unit-unitt independen dan hal ini bisa menggunakan jenis
reaktor yang berbeda
Reaktor
Fisi
Dalam
PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam reaktornya. Reaksi fisi adalah
reaksi pemecahan inti atom. Dengan memecah atom, akan diperoleh tenaga yang
cukup besar. Biasanya digunakan bahan uranium dan plutonium untuk reaksi fisi
ini. Reaktor fisi dapat dikelompokan lagi menjadi:
Reaktor
termal
Reaktor
termal ini menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate
neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron
yang dihasilkan dari reaksi fisi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan
cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh
moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai.
Reaktor
cepat
Reaktor
cepat digunakan untuk menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan
moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang
berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak
perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh
dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat
menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
Reaktor
subkritis
Menggunakan
sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk menghasilkan
reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak ada
purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun
beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah
dilaksanakan.
Reaktor
Fusi
Dalam
PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam reaktornya. Reaksi fusi adalah
reaksi penggabungan inti. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang lebih
besar dengan bahan bakar yang mudah di dapat dan tingkat polusi yang rendah.
Bahan yang digunakan bisa didapat dari air. Namun reaktor ini tidak dapat
dibuat karena diperlukan suhu sangat tinggi untuk keberlangsungan reaksi fusi.
Kondisi suhu ini yang tidak dapat dipenuhi.
Keuntungan
dan Kerugian PLTN
Keuntungan
:
Tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal). Gas rumah kacaanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan) .
Reaksi
nuklir melepaskan energi satu juta kali lebih banyak dibandingkan energi angin
dan air.
Reaktor
nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar. Reaksi fisi dari sejumlah kecil
uranium menghasilkan sejumlah besar energi. Meski saat ini cadangan uranium
yang ditemukan di bumi diperkirakan hanya dapat berlangsung untuk 100 tahun ,
mengggunakan energi ini tidak tergantung pada bahan bakar minyak yang harus
senantiasa ditambang.
Biaya
bahan bakar rendah, hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan.
Kerugian
:
Kebocoran
radiasi merupakan salah satu kelemahan terbesar dari energi nuklir. Radiasi
yang kontak langsung dengan lingkungan mengakibatkan kerusakan parah pada
ekosistem dan nyawa.
Limbah
yang dihasilkan reaksi fisi mengandung unsur yang tidak stabil. Sangat sulit
untuk menyimpan elemen radio aktif dalam jangka waktu yang lama.
Modal
yang diperlukan untuk pembangunan PLTN lebih besar dan waktu pembangunannya
lebih lama dibandingkan dengan PLT-Batubara.
Transportasi
bahan bakar uranium dan limbah radioaktif sangat sulit.
Pengguna
PLTN
Contoh
negara pngguna PLTN :
Eropa
Perancis
: 56 reaktor
Jerman
: 17 reaktor
Finlandia
: 4 reaktor
Spanyol
: 6 reaktor
Asia
Jepang
: 50 reaktor
Korsel
: 11 reaktor
Taiwan
: 6 reaktor
China
: 11 reaktor
India
: 17 reaktor
Distribusi
uranium
Distribusi sumber Uranium seluruh dunia
(tidak
termasuk Chili, India, Rusia, Uzbekistan )
Persntase
bahan bakar untuk penggunaan listrik di seluruh dunia
Kesimpulan
Dari
pemaparan tentang PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dapat ditarik
kesimpulan :
Energi
alternatif minyak bumi dan batu bara saat ini sangat dicari, dan tenaga nukllir
bisa menjadi sulusi karena dibandingkan dengan pembangki jenis lain, pembangkit
nuklir lebih murah dan menghasilkan daya yang besar.
Pengamanan
harus lebih ketat dan efisien tentang efek dari radiasi yang ditimbulkan oleh
nuklir, sehingga pmbangkit ini bisa diterapkan di Indonesia.
PLTN
dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan, yaitu reaktor fisi
danreaktor fusi.
Reaktor
daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop
fissiluranium dan plutonium. Reaktor daya fisi dibagi menjadi : reaktor
thermal, reaktor cepat dan reaktor subkritis.
Reaktor
daya fusi menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya
sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang
lebih baik.
Saran
Masyarakat Indonesia
sbaiknya mendukung pembangunan unit PLTN di Indonesia, mengingat dari sumber
dan efisiensi tenaga nuklir yang jauh lebih murah dan bisa menghasilkan jumlah
daya yang relatif besar. Dengan melihat negara-negara lain yang sudah dulu
menggunakan PLTN sebagai sumber tenaga listrik untuk kebutuhan raykatnya.
Terkadang, rasa takut yang membuat pikiran warga masyarakat Indonesia yang
menghambat untuk maju. Seharusnya jika Indonesia ingin bangkit, maka harus
berani mengambil resiko. Resiko yang ditimbulkan bisa diupayakan dengan
mencontoh negara-negara yang sudah dulu menggunakannya.
Daftar
Pustaka
Bayu,
Fajar. “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir”. 2014. http://bayufajar.blogdetik.com.
Diakses pada 30 September 2015.
Candra,
Muhammad. “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir”. 2012. http://muhammadcandras.blogspot.co.id/ .
Diakses pada 30 September 2015.
Permata,
Ananda. “PLTN Sebagai Energi Pengganti Altrnatif di Indonesia”. 2014. https://prezi.com/lngyvsbmz0is/pembangkit-listrik-tenaga-nuklirpltn-sebagai-energi-pengg/.
Diakses pada 1 Oktober 2015.
Pltn,
Kpip. “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir”. 2010. http://kpip-pltn.blogspot.co.id/.
Diakses pada 4 Oktober 2015.
Comments
Post a Comment