ELEKTRONIKA INDUSTRI
AC (Air Conditioner)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian AC ( Air Conditioner )
Air
Conditioner (AC) merupakan suatu komponen atau peralatan yang dipergunakan
untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam
ruangan. Air Conditioner (AC) mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabannya agar nyaman dengan cara sebagai berikut :
Pada saat suhu
ruangan tinggi AC akan mengambil panas dari udara sehingga suhu ruangan turun,
dan sebaliknya ketika suhu ruangan rendah AC akan memberikan panas ke udara
sehingga suhu udara akan naik.
Bersamaan dengan itu kelembaban
udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang
nyaman.
1.2 Fungsi Sistem AC ( Air Conditioner )
Sistem Air
Conditioner ( AC ) digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam suatu
ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas maka udara
panas ini diserap sehingga temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan
lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pada tingkat
yang menyenangkan.
Udara lembab
pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi pandangan. Dengan
menghidupkan sistem AC maka kondensasi ini dapat dihilangkan, karena udara yang
dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering. Selain itu udaranya bersih
karena sudah melewati sistem penyaringan.
Dari keterangan diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem AC berfungsi untuk :
1. Mendinginkan
udara.
2. Mereduksi
tingkat kelembaban udara.
3. Mensirkulasi
udara.
4. Membersihkan
udara.
1.3 Gangguan Pada Siklus Refrigeran
Refrigeran
yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media penukar
kalor. Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran
yang ada di dalam sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya
serta kondisi sekitarnya.
1. Over Charge
Gejala yang dapat
ditimbulkan :
* Tekanan
discharge dan tekanan suction di atas normal.
* Pada
saluran suction timbul bunga es.
* Efek
pendinginan kurang.
2. Under Charge
Gejala yang dapat
ditimbulkan :
* Tekanan
discharge dan tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor
bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal.
* Efek
pendinginan kurang.
3. Bocor atau Leaking
Gejala yang ditimbulkan hampir
sama dengan under charge. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes kebocoran
dengan menggunakan alat detector kebocoran atau menggunakan cara tradisional
yaitu air sabun.
4. Buntu atau Kotor (tersumbat)
Saluran yang rawan buntu atau
tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah : katup ekspansi dan filter.
Gejala yang timbul : tekanan
suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge terus ditambah.
5. Under Condensing
Bila tekanan discharge di atas
normal, maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor atau kurang
pendinginan.
Untuk mengatasi ini maka dapat
dilakukan sebagai berikut :
* Membersihkan
kondenser (cleaning).
* Meningkatkan
efek pendinginan kondenser dengan jalan :
- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).
- Meningkatkan volume air pendingin kondenser
(water cooled).
6. Over Condensing
Bila tekanan discharge di bawah
normal, maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan mendadak turun atau efek
pendinginan kondenser yang terlalu besar, yaitu volume air pendingin terlalu
besar (pada water cooled kondenser).
Untuk mengatasinya maka perlu
mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan mengatur kecepatan fan dan
mengatur volume air pendingin.
7. Bunga Es di Evaporator (Frost)
Biasanya evaporator telah
dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost) yang menumpuk di
permukaan coil evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal bekerja sehingga
terjadi penumpukan bunga es di coil evaporator maka akan dapat menghambat
penyerapan panas oleh evaporator. Akibatnya proses evaporasi tidak berjalan
dengan maksimal,sehingga masih ada liquid refrigeran yang keluar dari
evaporator.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara kerja sistem AC ruangan
Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu
memberikan efek pendingin dalam ruangan Anda? AC alias Air Conditioner alias
Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan
ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih
rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut
diantaranya kompresor, kondensor, orifice
tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai
berikut :
1. Kompresor :
Kompresor adalah alat untuk
memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem.
Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikan tekanan dari uap refrigeran
sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan
kenaikan temperatur dari refrigeran. Kompresor dirancang dan diproduksi untuk
dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, karena kompresor merupakan jantung
utama dari sistem refrigerasi kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi.
Suatu mesin refrigerasi tergantung pada kemampuan kompresor untuk memenuhi
jumlah gas refrigeran yang perlu disirkulasikan. Kompresor berfungsi untuk
menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan menekannya ke
kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan meningkat ke suatu titik
dimana uap akan mengembun pada temperatur media pengembun.
Berdasarkan cara kompresi, ada lima jenis kompresor
yang biasa digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap, yaitu:
1. Kompresor Torak
(Reciprocating Compressor)
2. Kompresor Rotari (Rotary
Compressor)
3. Kompresor Sentrifugal
(Centrifugal Compressor)
4. Kompresor Screw
5. Kompresor Scroll
Sedangkan berdasarkan konstruksinya, ada tiga jenis
kompresor yang biasa digunakan pada system refrigerasi kompresi uap,
yaitu:
1. Kompresor Hermetik
2. Kompresor SemiHermetik
3. Kompresor Open Type
2.
Kondensor :
Kondenser berfungsi sebagai untuk membuang kalor ke lingkungan, sehingga
uap refrigeran akan mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk
ke kondenser refrigeran berupa uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi,
sedangkan setelah keluar dari kondenser refrigeran berupa cairan jenuh yang
bertemperatur lebih rendah dan bertekanan sama (tinggi) seperti sebelum masuk
ke kondenser.
Berdasarkan jenis media pendingin yang digunakan kondenser dibagi menjadi
3 jenis, yaitu:
a) Kondensor berpendingin air (water cooled condenser).
Kondensor berpendingin air
dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1) Kondensor yang air
pendinginnya langsung dibuang.
2) Kondensor yang air
pendinginnya disirkulasikan kembali.
Sesuai dengan namanya, kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang, maka
air yang berasal dari suplai air dilewatkan ke kondensor akan langsung dibuang
atau ditampung di suatu tempat dan tidak digunakan kembali. Sedangkan kondensor
yang air pendinginnya digunakan kembali, maka air yang keluar dari kondensor
dilewatkan melalui menara pendingin (cooling tower) agar temperaturnya turun.
Selanjutnya air dialirkan kembali ke dalam kondensor, demikian seterusnya
secara berulang - ulang.
b)
Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser).
Ada dua metoda mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu
konveksi alamiah dan konveksi paksa dengan bantuan kipas. Konveksi secara
alamiah mempunyai laju aliran udara yang melewati kondenser sangat rendah,
karena hanya mengandalkan kecepatan angin yang terjadi pada saat itu. Oleh
karena itu kondensor jenis ini hanya cocok untuk unit-unit yang kecil seperti
kulkas, freezer untuk keperluan rumah tangga, dll. Kondensor berpendingin udara
yang menggunakan bantuan kipas dalam mensirkulasikan media pendinginannya
dikenal sebagai kondensor berpendingin udara konveksi paksa. Secara garis
besar, jenis kondensor dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Kondensor yang kipasnya
dioperasikan dengan pengatur jarak jauh (remote control).
2) Kondensor yang kipasnya
dirakit bersama-sama dengan unit kompresor atau condensing unit. Kapasitasnya
kondensor jenis ini biasanya cocok untuk beban mulai < 1kW s/d 500 kW,
bahkan kadang dapat lebih dari 500 kW.
c) Kondensor evaporatif (evaporative condenser)
Kondensor evaporatif pada dasarnya adalah kombinasi
antara kondensor dengan menara pendingin yang dirakit menjadi satu unit atau
kondensor yang menggunakan udara dan air sebagai media pendinginnya. Fungsi
dari masing – masing kondenser ialah sebagai berikut :
• Kondensor yang pertama
berfungsi untuk :
1) Media penukar kalor dan
tempat terjadinya proses kondensasi
2)
Sebagai heat recovery karena adanya kebutuhan air panas untuk
membersihkan tangki – tangki susu.
3) Menurunkan temperatur
discharge ke temperatur kondensasi sesuai rancangan yaitu 40oC.
• Kondenser yang kedua
berfungsi untuk :
1)
Media penukar kalor sisa dari kondenser pertama. Bila kondisi
air pada kondenser pertama sudah panas, kalor dari kondensor tidak dapat
sepenuhnya diserap oleh air. Maka kondensor yang kedua akan menyerap kalor dari
kondensor yang masih tersisa.
2)
Memastikan refrigeran yang masuk ke dalam evaporator berada
dalam keadaan cair.
3) Menurunkan temperatur
kondensasi dari 75oC sampai 60oC. Untuk membantu kinerja
sistem, air untuk mendinginkan kondenser kedua sehingga perpindahan kalor dapat
maksimal yaitu berasal dari air sumur sebagai make up water dengan menggunakan
katup apung sebagai alat kontrolnya.
Keuntungan
menggunakan 2 buah kondensor ialah :
• Kerja kompresor lebih
ringan.
• Sangat sesuai dengan kondisi
lingkungan yang banyak air dengan temperatur air yang cukup rendah.
• Refrigeran yang keluar dari
kondenser benar – benar dalam fasa cair, karena apabila pelepasan kalor pada
kondenser pertama tidak sempurna maka kondenser kedua yang
menyempurnakannya.
• Mempertahankan agar tekanan
kondensasi tidak terlalu tinggi.
•
Hemat energi, karena menggunakan air ledeng hanya sebagai
pendingin kondensor sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebutuhan
energi listrik. Adapun dimensi dari masing – masing kondensor adalah sebagai
berikut : Dimensi bak kondensor I: Panjang = 3.4 m Lebar = 1 m Tinggi = 1.5 m
Dimensi bak kondensor II: Panjang = 1.5 m Lebar = 1.5 m Tinggi = 1.5 m
3. Orifice Tube :
Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan
dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem,
selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
4. Katup ekspansi :
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang
untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah
wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan
memasuki evaporator/pendingin.
5. Evaporator atau pendingin :
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan
kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam
evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih
mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator /
pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang
berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor
untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator
dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
2.2 Komponen Pendukung AC
1. Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran
yang terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos dari
saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler.
Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi terganggung. biasanya, kotoran yang
menjadi penyumbat sistem pendingn, seperti karat dan serpihan logam.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai
penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak
pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran
bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator
mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud
refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak
merusak bagian dalam kompresor.
3. Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC
berguna untuk melumasi bagianbagian kompresor agar tidak cepat aus karena
gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian
kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigeran,
kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor dan
evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki persyaratan khusus,
yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang tinggi,
memiliki titik beku yang renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat
refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya.
4. Kipas ( Fan atau Blower )
Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor
yang berfungsi menghembuskan udara dingin yang di hasilkan evaporator. Fan atau
kipas terletak pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada
kondensor serta untuk membantu pelepasan panas pada kondensor
2.3 Komponen Kelistrikan Pada AC :
1. Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur temperatur. Dengan
begitu, thermistor mampu mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan
perubahan temperatur. Biasanya, termistor dipasang di bagian evaporator.
Thermistor dibuat dari bahan semikonduktro yang dibuat dalam beberapa bentuk,
seperti piringan, batangan, atau butiran, tergantung dari pabrikan AC. Pada
thermistor berbentuk butiran, memiliki diameter (kira-kira 3-5 mm). Kemudian,
beberapa butir thermistor tersebut dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari
bahan gelas (kapsul kaca). Selanjutnya, kapsul kaca dipasangi dua buah kaki
terminal (pin). Karena ukurannya sangat kecil, thermistor berbentuk butiran mampu
memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur. Thermistor
dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya semaking mengecil ketika
temperatur bertambah. Pada Unit AC, ada dua jenis thermistor, yaitu thermistor
temperatur ruangan dan thermistor pipa evaporator. Thermistor temperatur
ruangan berfungsi menerima respon perubahan temperatur dan hembusan evaporator.
Thermistor pipa berfungsi menerima perubahan temperatur pada pipa evaporator.
2. PCB Kontrol
PCB Kontrol merupakan alat mengatur kerja
keseluruhan Unit AC. Jika di analogika, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi
otak manusia. Di dalam komponen PCB Kontrol terdiri dari thermistor, sensor,
kapasitor, IC, trafo, fuse, saklar, relay , dan alat elektronik lainnya.
Fungsinya pun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor,
pergerakan swing, mengatur temperatur, lama pengoperasian(timer), sampai
menyalakan atau menonaktifkan AC.
3. Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai
penyimpanan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan
melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba dalam waktu
yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung dari
kapasitas kapasitor. Satuan dari kapasitas kapasitor adalah Farad (F).
Biasanya, Kapasitor difungsikan sebagai penggerak kompresor pertama kali atau
starting kapasitor. Dengan bantuan starting kapasitor, hanya dibutuhkan waktu
sepersekian detik atau sangat singkat untuk membuat motor kompresor berputar
pada kecepatan penuh. Lama atau singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung
dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor. Setelah motor
kompresor mencapai putaran penuh, secara otomatis hubungan listrik pada
kapasitor akan dilepas, dan digantikan dengan hubungan langsung dari PLN.
Kapasitor akan mengisi kembali muatan dan akan digunakan kembali sewaktu-waktu
pada saat menyalakn kompresor lagi. Pada unit AC, biasanya terdapat dua
starting kapasitor, yaitu sebagai penggerak kompresor dan motor kipas (fan).
pada kompresor AC bertenaga 0.5 – 2 PK memiliki start kapasitor berukuran 15-50
nF. Pada motor kipas (fan indoor atau outdoor) memiliki start kapasitor
berukuran 1-4 nF.
4. Overload Motor Protector (OMP)
Overload Motor Protector(OMP) merupakan alat
pengaman motor listrik kompresor (biasanya terdapat pada jenis kompresor
hermetik). Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran
bahan logam dan bukan logam (bimetal). Batang bimetal inilah yang membuka dan
menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal dilewati
arus listrik tinggi secara terus menerus atau kondisi kompresor yang terlalu
panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu
juga sebaliknya. Ketika suhu kompresor turun, bimetal akan menutup, arus listik
akan mengalir menuju kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.
Penempatan OMP pada kompresor hermetik ada dua macam, yaitu external OMP
(diletakan di luar body kompresor) dan internal OMP(diletakan di dalam
kompresor). Biasanya,External OMP digunakan untuk mesin compresor AC yang tidak
terlalu besar(0,5-1 PK), sedangkan internal OMP banyak terdapat pada mesin
kompresor AC yang besar(1,5-2 PK).
5. Motor Listrik
Motor Listrik berfungsi untuk menggerakan kipas
(outdoor) dan Blower (indoor). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan
outdoor berbeda. Untuk membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik
indoor maupun outdoor, dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakan
motor listrik pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi
start capasitor akan digantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor
listrik tersebut.
6. Motor Kompresor
Motor Kompresor berfungsi menggerakan mesin
kompressor. Ketika Motor bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator
bahan pendingin menuju ke seluruh bagian sistem pendingin. Umumnya, motor
kompresor dikemas menjadi satu unti dengan kompresornya. Serupa dengan motor
kipas, untuk start awal motor kompresor juga menggunakan bantuan start
kapasitor.
Kompresor yang ada pada sistem
pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent),
jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang
kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang
dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase
cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung
di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil
evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang
berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent
lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka
refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase
uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent
akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini
disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah
melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat
dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar
jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi
refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke
refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,
dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam
substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil
dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi[1] substansi
yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka
temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini
akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan
keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik
ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat
dengan mudah dilakukan.
Perlu diketahui :
Kunci utama dari AC adalah
refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[2], yang mengalir
dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi
tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi.
Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau
mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan
cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah
kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada
jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati
filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin,
sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan
dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan
menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[3]
mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.
2.3 Freon AC dan Jenis Refrigerant Lainnya
Refrigerant atau yang sering kita sebut Freon adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu yang lebih tinggi. Refrigerant pada air conditioner merupakan media yang sudah cukup lama digunakan, berfungsi untuk memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Jenis-jenis refrigerant termasuk Ammonia, Sulfur Dioksida, Hidrokarbon seperti methane, methyl klorida, methylene klorida, HFC seperti R11 (umum digunakan pada refrigerator dan air conditioner) dan R22. Karena kesadaran bahwa HFC turut berperan dalam kerusakan lapisan ozon, maka penggunaan R11 dan R22 selanjutnya dialihkan ke R-401A, R-134A, R-407C.
Ammonia adalah refrigerant yang
paling umum diketahui. Ammonia dapat menghasilkan pendinginan dengan mekanisme
yang cukup simpel. Penguapan Ammonia bersifat mudah terbakar, meledak dan
beracun. Ammonia lebih ringan daripada udara.
Sulfur Dioksida (SO2) sudah tidak
digunakan dan susah ditemukan penggunaannya kecuali di peralatan pendingin yang
sudah tua. SO2 tidak mudah terbakar atau meledak namun bersifat korosif.
Hydrocarbons seperti methane CH4,
isobutane C4H10, dan propane C3H8 sering digunakan sebagai bahan bakar dan
biasa dijual dalam kemasan kaleng. Methyl klorida CH3Cl juga biasa digunakan
sebagaimana CH2Cl2.
Freon dan Genetron: para ahli kimia
juga telah mencoba menggunakan carbon tetraklorida CCl4 sebagai refrigerant
dengan menambahkan dua atom chlorine untuk memproduksi CCl2F2 yang kemudian
dikenal dengan keluarga “R”, yaitu R11 dan R22. Inilah yang sering dimaksud
dengan Freon AC.
Refrigerant HFC atau “CFC” tidak
bersifat mudah terbakar, tidak beracun pada manusia dan secara luas digunakan
sampai kemudian diketahui efek buruknya di atmosfer.
Air sebagai refrigerant masih
digunakan terus sampai sekarang sebagai media pemindah panas pada sistem air
conditioner yang menggunakan cooling tower yang mana bekerja efektif dimana
kelembaban lingkungan cukup rendah untuk menghasilkan tingkat penguapan yang
bagus. Sistem ini banyak digunakan di Amerika.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan mengetahui cara kerja dan gangguan
yang terjadi pada AC ( Air Conditioner ) mahasiswa dapat mengembangkan dan
memperbaiki system AC apabila terjadi kerusakan. Mahasiswa juga dapat
mengetahui jenis-jenis Freon yang baik dan benar digunakan di pasaran, tidak
hanya asal pasang tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi.
CATATAN:
Entalphi adalah istilah
dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem
termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.
Fluorocarbon adalah
senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100
fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri
dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12
(CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap
sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan
sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi
fluorocarbon mulai dikurangi.
Thermostat pada AC beroperasi dengan
menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng
ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika
temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok
dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.
Terimakasih untuk Sharing Artikelnya ya,
ReplyDeleteSekedar info bagi yang membutuhkan Jasa Sewa AC Murah bisa menghubungi kami ya.
Kami dari Arthur Teknik,
Info lebih lengkap tentang perusahaan kami bisa dilihat di sini : http://id.arthurteknik.com